
Hal yang perlu diperhatikan, khususnya bagi pengendara motor yakni bahaya menelpon maupun mendengarkan musik saat sedang berkendara. Marketing Director Jakarta Defensive Driving Consultant (JDCC), Mira Keumala Safri menjelaskan mengendarai motor adalah hal multitasking yang membutuhkan fungsi dari seluruh panca indera serta konsentrasi tinggi.
Oleh sebab itu, ia menyarankan agar pemotor tidak melakukan sejumlah hal seperti menggunakan handphone, mendengarkan musik, maupun memikirkan hal yang dapat mengganggu konsentrasi.
“Berkendara motor adalah full time job. Enggak boleh sambil lihat handphone atau mendengarkan musik, kita harus fokus. Tinggalkan semua masalah yang mengganggu. Bahaya saat naik motor ada di sekeliling,” papar Mira.
Sementara itu, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), Edo Rusyanto juga menambahkan bahwa kunci untuk berkonsentrasi saat berkendara yakni fokus dan waspada.
“Kunci dari konsentrasi itu fokus dan waspada. Fokus itu dalam berkendara motor karena full time job. Jangan teralihkan dengan objek bergerak maupun tidak bergerak. Waspada itu dalam artian defensive riding,” kata Edo.
Untuk membiasakan diri tetap berkonsentrasi saat berkendara, Edo mengatakan hal tersebut dapat dilatih.
“Kalau dalam keseharian, fokus dan waspada dilatih terus. Cara melatihnya gampang. Waktu pulang kerja, misalnya banyak pikiran dari bos atau segala macam, buanglah pikiran itu, fokus,” tuturnya dalam seminar aksi sosial tentang kepedulian terhadap keselamatan wanita Indonesia pengendara sepeda motor di jalan raya.
(nkn/ddn-detik)